Juni 9, 2023

Meracara-Pesisir Barat–Khairul Muhtar, SE.MM, anggota DPR RI Komisi IX bergerak secara masif mensosialisasikan Germas (Gerakan Masyarakat Sehat) bersama Kementerian Kesehatan RI.
Putra Krui ini, dalam beberapa hari ini, secara intens mengunjungi beberapa kecamatan dan pekon/desa di Kabupaten Pesisir Barat (Krui ) dan aktif mensosialisasikan Germas.
“ Karena segala sesuatunya itu, harus dimulai dalam keadaan sehat dan ketika sehat, segala upaya kita, bisa kita jalankan secara maksimal,” Ujar Khairul Muhtar, saat ditemui disela sela kegiatannya dalam rangka Sosialisasi Germas bersama Kemenkes R I di Krui (7/12/2022).

Masih lanjut Khairul Muhtar, pada masa kolonial, misalnya, kesehatan masyarakat di Indonesia sangat didominasi oleh masalah penyakit menular, seperti kolera, pes, kusta, dan malaria. Selain pengobatan (kuratif), penanganan penyakit menular sejak awal dilakukan dengan upaya preventif. Pada tahun 1930-an, upaya kesehatan juga ditandai dengan maraknya penerbitan berbagai publikasi untuk mendidik dan menjangkau peran serta masyarakat yang lebih luas. Sebuah film propaganda yang dibuat oleh Rockefeller Foundation, diperankan oleh seorang petani bernama Kromo, menjadi favorit masyarakat pada waktu itu. Film itu mengajari tentang kebersihan untuk mencegah penularan cacing tambang.
Pada masa itu pula dibuka sekolah/pelatihan untuk menjadi ‘mantri kesehatan’ yang tugas utamanya nanti adalah melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Sebuah upaya yang mengedepankan aspek perilaku dan tanggung-jawab masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.

Pada masa kemerdekaan, salah satu pemikiran untuk memajukan upaya promotif dan preventif secara strategis adalah dikembangkannya konsep Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang mulai dilaksanakan pada 1969. Puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan yang tugasnya mencakup seluruh masyarakat dalam wilayah kerjanya, tidak hanya mengobati tetapi lebih utamanya menjaga masyarakat agar tetap sehat, dengan berbagai upaya promotif dan preventif.
Pada masa selanjutnya, dengan pendekatan yang lebih lintas sektor, terpadu dan lebih makro, diterapkan pendekatan ‘paradigma sehat’. Sekali lagi, komitmen untuk tidak mengabaikan sisi promotif dan preventif, dan juga ditegaskan, dengan memperluas kesepahaman pada semua sektor untuk menerapkan paradigma tersebut.

Pada era kepemimpinan saat ini, gerakan hidup sehat di masyarakat diangkat ke level komitmen politik yang lebih luas dan mengikat. Program dengan slogan Germas merumuskan kembali pemusatan perhatian pada kesehatan promotif dan preventif, dengan strategi yang disesuaikan dengan perkembangan situasi dan tuntutan yang kian cepat.
“Dan saya melihat masyarakat Krui cukup besar antusiasnya dalam Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) ini, dan ini pertanda positif, dan saya akan terus mendorong Kemenkes RI untuk lebih optimal lagi,” Lanjut Dongah Irul sapaan akrab Khairul Muhtar.

Terakhir saya akan mengupayakan peningkatan kelas Layanan RSUD Muhammad Thohir Krui menjadi type B, sehingga antusiasme masyarakat Krui untuk berperilaku sehat hasil Sosialisasi Germas ini, juga ditunjang Fasilitas kesehatan yang memadai.

“ Dan kedepan juga pelayanan kesehatan semacam “Hospital Tourism” taraf internasional akan kita usulkan dibangun, karena Krui setiap menjadi tuan rumah, ajang selancar internasional (Krui Pro) yang diikuti puluhan negara dari mancca negara” tutupnya.(red)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *